KEINDAHAN CANDI BOROBUDUR


Halo teman – teman semuanya,  saya mulai menulis lagi dengan tema yang sama yaitu wisata alam. Tetapi wisata alam ini berkaitan dengan salah satu tujuh keajaiban dunia yang berada di negara Indonesia. Apakah kalian mengetahui nya ? ya, tentunya kalian  sudah mengetahuinya, Candi Borudur yang berada di  Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah merupakah salah satu Tujuh Keajaiban Dunia yang juga peninggalan sejarah umat Buddha.





Saya berangkat dengan salah satu teman dari provinsi lampung, cukup jauh bukan guys? Perjalanan yang harus saya tempuh menggunakan bus puspa jaya menuju ke Yogyakarta. Jika menggunakan jalur darat perjalanan yang kami tempuh adalah sekitar 1 hari 1 malam. Harga tiket  Bus Puspa Jaya  yang saya naiki untuk satu kali keberangkatan ke Yogyakarta yaitu seharga Rp. 350.000. saya lebih memilih menggunakan bus karena ingin menikmati perjalanan jauh yang jarang saya nikmati karena selama ini bila berlibur keluar provinsi saya lebih sering menggunakan pesawat. Sesekali boleh lah untuk menikmati perjalanan liburan ke luar menggunakan bus walaupun memang lebih lama untuk sampai ke tempat tujuan.

Tentunya sebelum saya berlibur, tidak lupa untuk mempersiapkan obat mual dan muntah di tas saya, karena saya cukup mudah untuk mengalami mabuk selama di perjalanan, apalagi jika sudah sampai di kapal laut untuk menyebrang dari pelabuhan bakauheni ke pelabuhan merak, ombak yang saya rasakan dikapal tersebut cukup membuat saya untuk mengalami mabuk guys.

Candi borobudur merupakan salah satu pilihan lokasi wisata yang perlu dikunjungi, karena banyak menyimpan informasi sejarah yang unik, dan perlu untuk menambah wawasan akan sejarah yang kita  miliki. Saya sudah terlau sering meluang waktu libur untuk berkunjung ke tempat wisata seperti pantai, danau, dan pegunungan. Perlu bagi kita untuk berlibur ke ltempat wisata yang bersejarah contohnya adalah Candi Borobudur. Setelah melewati 1 hari 1 malam saya berada di bus, akhirnya saya tiba di Yogyakarta. Dan kami menuju ke rumah saya yang berada di taman siswa untuk beristirahat sejenak. Keesokan harinya kami mulai menuju lokasi candi borobudur, kendaraan yang kami gunakan yaitu kendaraan bermotor guys, anda dapat merasakan lebih hemat menggunakan motor dibandingkan mobil dan lebih cepat tiba ke lokasi tujuan karena terhindar dari kemacetan disepanjang jalan. Karena Yogyakarta saat ini banyak penduduk pendatangnya sehinga sering kita temui kemacetan dimana – mana.



Setelah kuraang lebi 1,5 jam perjalanan, kami sampai juga di area candi borobudur. Hari itu cuacanya cukup bagus dan tidak dalam keadaan mendung. Tidak lupa kami sebelum menikmati area candi menggunakan sunblock biar kulitnya tidak iritasi terkena teriknya sinar matahari. Keadaan lalu lintas menuju pelataran candi sangat macet, dipinggir jalan terlihat banyak orang – orang yang menawarkan tempat parkir. Akhirnya kami putuskan untuk parkir di tempat parkir yang ditawarkan orang tersebut, cukup capek kalo misalnya lama untuk dapat tempat parkir karena panas guys, takut hitam kulit saya. Hahahaha.

Karena kami berlibur pada saat anak sekolah libur, cukup ramai untuk antre tiket masuk. Setelah kami mengantre beberapa menit akhirnya kami mendapatkan tiket masuk. Harga tiket yang kami bayar seharga Rp. 30.000 untuk orang dewasa sedangkan untuk anak – anak Rp. 15.000. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan tentang bangunan borobudur, bangunan tersebut berbentun punden berundak terdiri dari 10 tingkat, tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah renovasi karena tingkatan paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupha Buddha. 

Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Buddha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Buddha mesti melalui sebuah tingkatan kehidupan tersebut.Sebelum menaiki anak tangga menuju candi, pengunjung diwajibkan memakai sarung khas bermotif candi Borobudur. Pengelola sudah menyediakan banyak sarung disana, o ya saya lupa untuk laki-laki cara memakai dan mengikat sarungnya kalau seingat saya  di sebelah kiri.

Selanjutnya kita akan menaiki beberapa buah anak tangga yang cukup menguras tenaga sebelum ke pelataran utama candi Borobudur.  Kesan saya pertama kali ketika melihat mahakarya ini adalah takjub luar biasa. tidak bisa membayangkan bagaimana cara nenek moyang kita membangunnya dengan sangat indah dan rapi. 

Kaki ini mulai  melangkah naik menuju satu persatu anak tangga yang terbuat dari batu, kita harus bergantian dengan pengunjung lain yang akan turun karena akses masuk yang cukup sempit. Saya tidak tertalu mengikuti cerita relief yang mengitari dinding candi..hmm agak nyesel rasanya karena waktu itu cuma asik berfoto-foto. Mayoritas bangunan candi baik berupa stupa maupun relief masih sangat terjaga keasliannya. Cuma ada beberapa stupa dan patung yang sudah rusak karena tangan–tangan jahil dan pasca gempa yang terjadi di Yogyakarta.  Selain itu kapasitas tempat sampah yang terbatas membuat beberapa botol bekas air mineral berserakan dimana–mana. Sangat disayangkan memang. Akan tetapi saya tidak bisa berbuat lebih dan cuma memunguti beberap botol yang masih terjangkau dan mengingatkan diri ini agar bertanggung jawab terhadap sampah sendiri.

Setelah saya mencapai puncak dengan stupa yang paling besar, tidak lupa untuk berfoto sebagai oleh-oleh saat pulang nanti. Makin siang  makin panas selain itu juga pengunjung semakin banyak saja, okelah …mungkin sudah saatnya mengakhiri penjelajahan ini. Untuk turun kita juga harus antri lagi dan bergantian dengan pengunjung yang akan naik. Sesampainya di pelataran candi, saya berteduh  sejenak dibawah pohon rindang di sekitar anak tangga menuju pintu masuk. Dengan berbekal sebotol air mineral yang cukup meredakan hawa panas siang itu saya kembali memandangi sesosok bangunan megah dan masih menerawang bagaimana caranya bangunan sebesar ini bisa berdiri kokoh. Ah…sudahlah..kemampuan berpikir saya sudah terbatas selain sudah capek juga perut terasa lapar banget.

Ketika menuruni anak tangga menuju pintu keluar, saya disambut oleh penjual souvenir yang terkadang memaksa pengunjung untuk membeli. Menurut saya itu sangat mengganggu para wisatawan yang hendak keluar. Heran juga kenapa pengelola mengijinkan para pedagang tadi masuk, padahal di luar pintu keluar sendiri sudah disediakan tempat yang luas untuk para penjual souvenir serta makananan berjualan.

Untuk akses menuju terminal saya memilih naik delman, saat itu cukup membayar Rp 30,000,- dengan pak kusir yang sudah cukup tua  saya bisa berbincang-bincang dengan santainya. Setelah turun dari delman, saya langsung mencari warung makan karena perut sudah sangat terasa lapar.Menu yang saya pilih tentunya gudeg lagi , ditambah segelas es teh selain itu juga oreg tempe adalah menu makanan favorit saya. Pukul 16.30 WIB  saya pulang dengan rasa puas yang mendalam, bisa menikmati salah satu peninggalan nenek moyang kita yang masih eksis keberadaannya hingga saat ini. Sebuah perjalanan yang luar biasa dan berkesan, hmmm semoga saya masih bisa kembali kesini lagi suatu saat.

Bagaimana guys? setelah mendengarkan uraian tentang pengalaman saya berkunjung ke borobudur ?  tentunya Candi Borobudur cocok untuk kalian kunjungi dengan teman - teman atau keluarga saat anda berlibur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayam Betutu Khas Bali

PESONA WISATA BUDAYA MUSEUM SUBAK BALI