PESONA WISATA BUDAYA MUSEUM SUBAK BALI



Halo teman – teman, salam sejahtera bagi kita semua.  apa kabar teman - teman ? semoga selalu  dalam perlindungan Tuhan  ya guys.  Pada kesempatan saat ini, saya akan bercerita tentang Museum Subak yang ada di Provinsi Bali, tentunya berlokasi di Kabupaten Tabanan. Tentunya para pembaca penasaran nih, kenapa saya mengunjungi Museum ini ? karena saya merasa bosan untuk pergi ke wisata yang bernuansa alam, sesekali saya ingin  nuansa yang berbeda, akhirnya saya memilih mengunjungi tempat bersejarah untuk menambah waswasan saya. Jarak dari lokasi tempat tinggal saya yang berada di Kabupaten Tabanan, Jalan Batu Karu menuju Museum Subak , cukup ditempuh dalam waktu 15 menit menggunakan kendaraan bermotor. Namun jika anda berangkat dari  Kota Denpasar akan memakan wakttu 1.5 jam guys bila menggunakan kendaraaan mobil.

Saya terlebih dahulu ingin bercerita bahwa, Provinsi Bali merupakan salah satu provinsi yang terdapat di Negara Indonesia yang  memiliki banyak peninggalan aset budaya yang menarik untuk dipahami dan diketahui  oleh masyarakat di Bali maupun masyarakat pendatang. Tentunya kita perlu mengetahui sejarah atau budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia karena dengan kita mengetahui sejarah atau kebudayaan yang ada dinegara kita, maka kita memahami makna sosial yang penting bagi perkembangan dan perubahan masyarakat pada saat ini ataupun untuk masa yang akan datang. 

Melalui catatan sejarah dapat memotivasi seseorang untuk berbuat lebih baik dari nenek moyang kita, oleh karena itu saya tertarik untuk mengunjungi Museum Subak yang berada di Kabupaten Tabanan. Berlokasi di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di Desa Banjaranyar, Kecamatan Kediri.  Telah banyak diketahui , bahwa Kabupaten Tabanan merupakan daerah yang dijuluki sebagai lumbung padi karena mayoritas daerah tersebut banyak  lahan yang ditanami padi dan tentunya banyak masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani.Daerah ini bertahan dengan lahan sawah yang ada, Pemerintah dan masyarakat terus membangun kepercayaan diri bahwa pertanian bisa diandalkan untuk menopang kehidupan.  

Halaman depan Museum Subak 


Sistem Pengairan Sawah Menggunakan Palm Tree dan Coconut Tree

Museum subak merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan. Museum subak diresmikan pada tanggal 13 Oktober  1981 oleh Gubernur Bali prof. Dr. ida Bagus Mantra. Subak yang berfungsi sebagai organisasi sosial  yang dimiliki oleh masyarakat bali dalam bidang irigasi  terutama irigasi di persawahan sejak beberapa abad yang lalu.

Saat saya memasuki kawasan museum terasa teduh dan  terasa udara yang saya hirup sangat segar, karena kawasan museum tersebut di rindangi oleh banyak pepohonan, selain itu kawasan museum ini terlihat sangat asri  karena terlihat bebas dari sampah – sampah yang berserakan. Saya mulai memarkirkan motor di halaman depan museum, dan melangkahkan kaki untuk menuju ke kantor pendaftaran untuk memasuki museum. Saya bertemu dengan pegawai yang bekerja di musem dan kebetulan saya bertemu ibu-ibu yang menanyakan kepada saya “ ada keperluan apa dek ?” saya menjawab “ saya ingin mengunjungi museum dan saya bertanya berapa biaya masuk ke museum subak ya bu ?” dan pegawai tersebut mengatakan biaya masuk hanya Rp. 5.000. tentunya cukup terjangkau untuk  harga tiket masuk ke museum tersebut. 
 
Dewi Sri merupakan Dewa Pencipta Tanaman Padi

Alat Tradisional Untuk Mengolah Padi Menjadi Beras

Setelah saya membayar tiket masuk, lalu pegawai kantor tersebut mendampingi dan mengantarkan saya untuk menjelaskan segala informasi yang ada di museum tersebut, selama didampingi oleh pegawai tersebut saya cukup merasa nyaman dan cukup  memahami dengan baik  akan informasi  yang disampaikan oleh pegawai tersebut.  Banyak patung dan alat – alat tradisional peninggalan zaman dahulu yang bisa di lihat terkait dengan sistem pengairan sawah, alat bajak sawah,  dan pengolahan padi menjadi beras yang kuno. Yang menjadi favorite untuk saya kagumi dan saya pandangi setiap detail dari bentuk dan ukiran sebuah patung  untuk waktu yang cukup lama adalah saya melihat patung Dewi Sri. Perlu untuk diketahui untuk para pembaca blog saya, bahwa Dewi Sri merupakan Dewi yang menciptakan padi untuk dijadikan sumber makanan untuk umat manusia.

Pengetahuan akan sejarah yang ada di museum tersebut sangat diperuntukan untuk anak – anak remaja dan mahasiswa karena kita dapat melihat alat – alat tradisional yang digunakan pada zaman dahulu dan  bagaiamana alat – alat tradisional tersebut digunakan dalam sistem pertanian subak, mulai dari alat membajak sawah sampai memanen padi. Terdapat juga sistem kalender perhitungan hari – hari baik sistem pertanian di Bali
 
Wadah Untuk Menumbuk Padi

Suasana Museum Subak

Museum subak ini juga memiliki terdapat ruang pameran, ruang audio visual, ruang belajar, fasilitias penginapan, perpustakaan, kantor dan miniatur sistem irigasi. Di ruang pameran terdapat semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan Berdasarkan koleksinya, musem subak merupakan museum yang bergaya ethnografi yang menampilkan segala hal tentang subak dan alat – alat pertanian yang digunakan oleh petani bali dari dulu hingga kini, melalui museum subak tersebut diharapkan kita dapat melestarikan warisan budaya ini. yang mau berkunjung sekedar untuk jalan – jalan, penelitian dan study tour, 

Mumpung saya belum lupa untuk memberitahkuan kepada para pembaca, bahwa konsep subak yang sudah dibentuk ini, dibangun atas dasar filosofi  yang dikenal dengan nama " TRI HITA KARANA " . Tri Hita Karana berarti menjaga hubungan yang harmonis antara unsur- unsur yang dipandang sebagai penyebab kebahagiaan yaitu Parhyangan (hubungan manusai dengan Tuhan), Pawongan (hubungan harmonis dengan anggota subak), dan Palemahan (hubungan antara mansuai denagn lingkungan alamnya).  Saya suka dengan konsep dari organisasi subak yang telah dibangun karena secara langsung mengajarkan kebaikan dan mengandung sebuah pesan kepada kita selain menjalin hubungan yang erat dengan Tuhan dan  antar sesama manusia, kita juga perlu untuk menjaga hubungan yang baik dengan  lingkungan alam  dengan menjaga kebersihan dan tidak merusak alam. Museum ini buka mulai dari pukul 08.00 sampai 18.00 WITA.

Sekian uraian singkat kunjungan saya ke Museum Subak. Jika berminat silahkan untuk mengunjungi museum ini ya guys, terimakasih. madeagungprasetyayoga.blogspot.com blogger.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayam Betutu Khas Bali

KEINDAHAN CANDI BOROBUDUR